JawaPos.com – Pertunjukan Kuda Kepang mengawali gelaran festival nasional Desa Teknologi Informatika dan Komunikasi (Destika) di lapangan pacuan kuda Turangga Seta, Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Selasa (21/11).
Sekitar 200 penari tampak melenggok di atas kuda lumpingnya masing-masing. Sementara pemimpin pertunjukkan terus mengatur para penari lewat cambuknya. Setiap satu lecutan akan memunculkan adegan yang berbeda-beda. Sesekali mereka juga dibuat gelimpungan layaknya kesurupan.
Tidak sedikit penonton yang kemudian berdesak ke depan untuk bisa lebih dekat menonton seluruh atraksi tersebut. Bupati Pemalang Junaedi yang saat itu juga terlihat di tengah kerumunan penari mengatakan, tarian Kuda Kepang menggambarkan tentang kegagahan para prajurit di jaman kerajaan dulu. Kekompakan maupun kebersamaan seperti ini yang harus dipertahankan.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan, Festival Destika dirancang untuk berbagi pengetahuan maupun inovasi TIK di seluruh desa yang ada di Indonesia.
Menurutnya, desa menjadi sasarannya karena skala terkecil pemerintahan, yang tidak lain adalah pilar kemajuan. Apalagi era digital yang tak bisa ditolak saat ini, justru harus dimanfaatkan untuk membantu pembangunan.
“Kalau desa bisa dibenahi, Indonesia pasti bisa,”katanya dilansir Radar Pekalongan (Jawa Pos Group).
0 Komentar